PENGGUNAAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PERANCANGAN PRODUK CAIRAN PEMBERSIH LANTAI BERBASIS ECO ENZYM
DOI:
https://doi.org/10.53026/prosidingsntem.v4i1.341Keywords:
Analytical Hierarchy Process, Eco-Enzyme, Sampah Organik, Pembersih LantaiAbstract
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tahun 2021 terdapat 10.683 desa/kelurahan paling banyak di Jawa Tengah yang mengalami pencemaran air disebabkan oleh limbah air sabun. Sabun adalah alat pembersih yang dibuat dari bahan kimia yang tergolong tidak mudah terurai oleh air. Hal tersebut melatarbelakangi peneliti untuk membuat sabun pembersih lantai yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan sampah organik sebagai pembuatan eco-enzyme. Berdasarkan data yang diperoleh dari (Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional) SIPSN KLHK, jumlah timbulan sampah di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 28,6 juta ton dan 41,48% sampah organik termasuk sampah sisa makanan. Solusi yang bisa ditawarkan ialah memanfaatkan timbunan sampah organik menjadi eco-enzyme sebagai antibakteri minim bahan kimia dalam pembuatan pembersih lantai. Metode Analytical Hierarchy Process dipilih untuk mengetahui hasil proporsi fitur utama sebesar 50%, fitur sekunder 20%, bahan utama 20%, dan sosial & lingkungan 10%. Fitur utama pembuatan pembersih lantai diantaranya dapat membersihkan lantai marmer, porselen serta keramik, cepat kering, tidak licin, dan tidak lengket yang disebut champion concept. Fitur tambahan seperti efisiensi tinggi dalam membasmi bakteri, dan ramah lingkungan. Pembuatan pembersih lantai menggunakan bahan dasar utama yaitu Methyl Ester Sulfonate (MES), Aquades, NaCl, dan eco-enzyme. Pembuatan pembersih lantai terbagi menjadi 3 tahapan yaitu tahap proses mixing bahan baku, tahap fermentasi, dan tahap upgrading.