PRARANCANG PABRIK ETHYLENE DARI GAS ALAM MENGGUNAKAN METODE THERMAL CRACKING

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman SDA yang melimpah. Gas alam merupakan salah satunya dengan pasokan cadangan mencapai 142,72 TCF diindonesia. Salah satu solusi yang dapat digunakan untuk memanfaatkan ketersediaan gas alam yang melimpah ini ialah pembangunan pabrik ethylene dengan memanfaatkan gas alam sebagai bahan baku utamanya. Ethylene merupakan hidrokarbon olefin rantai dua yang biasa digunakan dalam industri kimia menghasilkan hasil akhir yang sangat beragam, seperti plastik, dan polyethylene. Pada tahun 2021 konsumsi ethylene mencapai 1.480.578 Ton. Sedangkan produksi ethylene hanya sebesar 860 ribu ton, sehingga dilakukan kegiatan impor ethylene sebesar 687.660 ton. Dengan pertimbangan tersebut, dicanangkan pembangunan pabrik ethylene dengan kapasitas 150.000 ton/tahun untuk menutupi kebutuhan impor sebesar 21%. Pabrik ini akan didirikan di daerah Banyuasin, Sumatera Selatan. Dengan pasokan feed gas alam dari PT.Medco Lematang. Terdapat 2 unit utama dalam pabrik ini, yaitu acid gas removal unit dan purification & reaction unit dengan metode thermal cracking. Produk akhir yang didapatkan berupa Ethylene 99,8% dengan produk samping LPG dan sales gas. Dari Analisa perhitungan ekonomi perancangan pabrik ethylene ini memerlukan Fixed capital investment sebesar $ 128.733.763,40, total production cost sebesar $ 554.830.257,82/Tahun, penghasilan bersih sebesar $ 23.438.040,99/Tahun, BEP 43%, POT 6,87 tahun, dan IRR 13,38%.