PENGAMATAN OPERASI FLARING SYSTEM DI UNIT CENTRAL PROCESSING AREA DI PT.XYZ
DOI:
https://doi.org/10.53026/prosidingsntem.v4i1.234Keywords:
Central Processing Area, Flaring system, Kadar H2SAbstract
Proses operasi produksi di Central Processing Area PT. XYZ menghasilkan gas buang yang beracun dan berbahaya bagi lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan penanganan yang serius, aman, dan ramah lingkungan melalui metode oksidasi yang efektif. Biasanya, digunakan sistem pembakaran untuk proses oksidasi ini. Namun, pembakaran gas dapat menghasilkan suhu pembakaran yang tinggi, radiasi panas, dan tingkat kebisingan yang tinggi. Untuk mengatasi masalah ini, PT. XYZ menggunakan flaring sebagai solusi untuk memfasilitasi pelepasan hidrokarbon dalam situasi darurat dan gangguan. Gas yang terkait yang diproduksi di CPA memiliki kandungan H2S yang tinggi, yaitu sebesar 2% atau 20.000 PPM. Jika gas ini dilepaskan tanpa melalui proses pembakaran, dapat mencemari lingkungan dan merusak ekosistem sekitarnya. Bahkan, kandungan H2S sebesar 20.000 PPM ini dapat beracun bagi manusia. Oleh karena itu, gas buang yang dihasilkan di Central Processing Area ini harus melalui proses pembakaran melalui sistem flare sebelum dibuang ke lingkungan. Tujuan dari penggunaan sistem flare di PT. XYZ adalah untuk membuang gas buang secara aman melalui proses pembakaran. Dengan menggunakan sistem flare, PT.XYZ menghasilkan gas pembakaran sebesar 2.10 MMSCFD. Sehingga telah memenuhi batas regulasi yaitu maksimum 5 MMSCFD dan kapasitas design yang besar untuk menghindari lonjakan secara tiba-tiba yang dapat membahayakan system pemprosesan. Hal ini juga dilakukan untuk menjaga keberlanjutan ekosistem dan melindungi kesehatan manusia dari efek berbahaya gas buang yang terkandung di dalamnya.