OPTIMALISASI PROSES PRODUKSI PARAXYLENA DENGAN METODE DISPROPORSIONASI TOLUENA MENGGUNAKAN KATALIS ZSM-5

Abstract

Di Indonesia, kebutuhan terhadap paraxylena setiap tahun semakin meningkat. Berdasarkan data dari Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) menyebutkan bahwa sektor Petrokimia Hulu yang dikembangkan di Indonesia tahun 2024-2035 berfokus pada produk etilena, propilena, paraxylena, amonia, benzena, dan toluena. Permintaan yang tinggi mendorong Indonesia untuk dapat meningkatkan produksi dari paraxylena. Tantangan utama yang harus dihadapi adalah mengoptimalkan produksi paraxylena dengan tetap mempertimbangkan penggunaan energi melalui integrasi energi. Pengoptimalan produksi paraxylena dilakukan dengan memilih proses pembentukan paraxylena dengan tingkat konversi dan kemurnian tertinggi. Proses tersebut ialah disproporsionasi toluena menggunakan katalis ZSM-5 yang menghasilkan paraxylena degan konversi sebesar 31% dan kemurnian 99,5%. proses disproporsionasi terjadi didalam reactor fix bed dengan suhu sebesar 450oC dan tekanan 30 atm. Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan menggunakan simulator Aspen Hysys V.14 diperoleh flow rate paraxylena sebesar 44.494,47 kg/h dan kemurnian 99,62%. Kemudian untuk meningkatkan yield produk paraxylena maka dilakukan optimalisasi melalui integrasi panas menggunakan waste heat boiler yang memanfaatkan kembali panas reaksi. Adapun flow rate paraxylena yang diperoleh setelah optimasi yaitu 45.052,28 kg/h dengan kemurnian 99,66%. Kemurnian ini dapat dicapai salah satunya dengan pengoptimalan tray. Tray yang digunakan pada proses ini sebanyak 38 tray dengan inlet umpan 14 tray dan ratio reflux 2.