EVALUASI AIR TERPRODUKSI DENGAN DAN TANPA MENGGUNAKAN FILTER
DOI:
https://doi.org/10.53026/prosidingsntem.v4i1.431Keywords:
air terproduksi, limbah, parameterAbstract
Air terproduksi (produced water) yang terdapat dalam suatu plant selalu mengandung berbagai zat kimia dan polutan yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan apabila tidak dikelola dengan baik. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pemantauan secara berkala terhadap kualitas produced water untuk memastikan kesesuaian terhadap standar lingkungan yang berlaku sehingga perlu diukur parameternya. Beberapa parameter yang digunakan adalah pH, conductivity, color, density, dan Chemical Oxygen Demand (COD) yang disesuaikan dengan spesifikasi PerMenLH No. 19 Tahun 2010 untuk Baku Mutu Air Limbah (BMAL) Migas. Nilai tersebut diperoleh dari produced water yang terdapat pada tangki penyimpanan dengan kode T-0901 yang akan diinjeksikan ke sumur gas. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah produced water yang diuji telah sesuai atau belum dengan spesifikasi yang berlaku serta bagaimana dampaknya bagi lingkungan sekitar. Tangki T-0901 dibagi menjadi enam kode yaitu T-0901A, T-0901A after filter, T-0901B, T-0901B after filter, T-0901C, dan T-0901C after filter. Dari keenam kode tersebut, maka T-0901C after filter merupakan sampel yang paling baik dibandingkan lainnya karena hasil uji yang diperoleh tidak jauh berbeda dengan spesifikasi, yaitu kadar pH, densitas, warna, konduktivitas, dan COD yang diperoleh berturut-turut ialah 5,08; 1 g/mL; berwarna bening; 0,350 mS; 1450 g/mL. Sehingga sampel yang telah dilakukan filtrasi kandungan pengotornya akan menurun yang menyebabkan sampel layak dibuang ke lingkungan.